Kamis, 26 September 2013

Mengembalikan Device Manager yang hilang

Kejadian hilangnya isi device manager mungkin jarang terjadi, apalagi komputer anda bejalan seperti halnya komputer normal. Tetapi kalau isi Device Manager menghilang, pastinya akan membuat isi Device Manager menghilang, pastinya akan membuat bingung.
Hilangnya isi Device Manager sebanarnya berawal dari sevice plug and play yang disediakan Windows XP Profesional dan home editor. Tindakan yang pertama dilakukan biasanya mematikan atau memulai ulang komputer yang diyakini akan mengembalikan kompuetr anda menjadi mormal kembali.
Cara tersebut kurang jitu. Ada beberapa langkah yang harus anda lakukan agar isi dari Device Manager itu muncul. ikuti langkah berikut:
1. Klik [start]>[Run], lalu pada kotak isian ketikan sevices.msc, lalu klik [OK]
2. Kemudian, klik ganda [Plug and Play sevice]. kalau anda mendapati suatu pesan,klik [OK] saja.
3. sekarang, pilihlah Startup Type yang [Automatic], lalu klik [OK], kemudian restart komputer.
Dan anda sekarang sudah dapat melihat isi dari Device Manager kembali, sekedar informasi, hal ini bukanlah suatu masalah tetapi kejadian ini sudah menjadi bagian dari desain Windows XP, Selamat mencoba.

Fungsi Device Manager,Bios,DirectX

A.Device Manager      
1.Fungsi Dan Penerapan Device Manager
            Device Manager berfungsi utk melakukan pengecekan seluruh perangkat yg terhubung pd computer secara keseluruhan.selain itu,bias juga digunakan utk mendisable atau meng-enebelkan hardware yg akan atau sudah terpasang.
            Utk membuka Device Manager Windows, klik kanan My Computer & pilih Properties, kemudian di tab Hardware, klik tombol Device Manager. Atau bisa juga melalui Control Panel > System.
-Menon-aktifkan dan meng-unistall driver
-Mengembalikan driver ke keadaan sebelumnya
-Mencetak ringkasan daftar driver yg terinstall di computer
            2.Manfaat Device Manager
- Melihat apakah hardware yg terpasang berjalan dg baik
- Mengubah pengaturan konfigurasi hardware
- Identifikasi driver yg sedang dijalankan (aktif) dan mendapatkan informasi detailnya
-Menginstall update driver

B.Fungsi DirectX pd System Operasi Windows Xp
            DirectX merupakan sekumpulan api , dimana DirectX ini berguna sekali dlm penggunaan pemrograman yg berhubungan dg games, DirectX banyak digunakan pd pembuatan game computer yg berbasis Microsoft windows
            DirectX berfungsi utk mempermanis tampilan dan kualitas gambar supaya terlihat lebih nyata terutama pd game kelas berat supaya tampil lebih nyata.


C.BIOS (Basic Input Output System)
            -Kegunaan bios:
1. Inisialisasi (pernyataan) serta pengujian thdp perangkat keras (dalam proses yg disebut dg Power On Self Test,POST.
            2.Memuat dan menjalankan system operasi
            3.Mengatur beberapa konfigurasi dasar dlm computer (tanggal,waktu,konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja,serta kesetabilan computer)
            4.Membantu system operasi dan aplikasi dlm proses pengaturan perangkat keras dg menggunakan Bios Runtime Services.
            -Langkah Bios:
         1.Hubungkan monitor,keyboard,mouse dan piranti lainya pd pc.lalu hidupkan komputer,pc segera
melakukan proses booting.
         2. Segeralah menekan tombol [Delete] pada kibor untuk masuk ke menu BIOS/CMOS Setup
3.hal pertama hal yg harus anda lakukan adalah mengeset waktu yang akan digunakan oleh sistem komputer.aturlah melalui menu (main). [System Time]. Untuk mengubahnya, gunakan tombol [+], [-] dan tombol [Tab] pada kibor Anda.
         4. Selanjutnya, dengan cara yang sama, ubahlah tanggal pada sistem komputer Anda melalui menu (Sistem Date).
5. Setelah mengeset waktu dan tanggal dari sistem, jika mau, Anda juga dapat memasang
password BIOS agar orang lain tidak dapat mengubah setelan BIOS yang Anda buat. Caranya,
pilih menu [Supervisor Password], lalu tekan tombol [+] pada kibor. Selanjutnya, masukkan
password Anda pada boks Enter Password, lalu klik [Enter]. Masukkan kembali passwordAnda
pada boks Confirm Password, kemudian kembali klik [Enter]. Nah, sekarang status opsi
SupervisorPass wor d pasti menjadi Enabled.
         6. Bila PC Anda akan dipakai beramai-ramai, Anda juga bisa mengeset user password untuk
masing-masing pengguna. Manfaatkan saja menu [User Password]. Cara mengesetnya sama
saja kok dengan pengaturan pada supervison password.
         7. Sekarang bukalah menu[Advanced] dengan menekan tombol[‡] (arah panah ke kanan) pada
kibor Anda, lalu pilih [I/O Device Configuration] kemudian[Ent er]
         8. Di sini Anda dapat mengatur penggunaan fituronboar d padamotherboard Anda. Misalnya, bila Anda menggunakan kartu suara dan modem yang bukanon- bo ar d, ubahlah opsi [Onboard AC97
Audio Controller] dan [Onboard AC97 Modem Controller] menjadi [Disabled] dengan menekan
tombol [+] pada kibor Anda. Selanjutnya klik [Esc] untuk kembali ke menu [Advanced]
         9. Sekarang pilih opsi [PCI Configuration] lalu tekan [Enter]. Kemudian agar slot USB Anda
berfungsi set opsi [USB Function] menjadi [Enabled]. Jika belum, Anda bisa mengubahnya
dengan menekan tombol [+].
Jika sudah, kembali ke menu [Advanced] dengan menekan tombol
[Esc]
         10. Selanjutnya Anda dapat mengubah manajemen penggunaan listrik dari komputer melalui menu [Power] dengan menekan tombol [‡]. Namun untuk mudahnya, tak usah mengubah hal apa pun dalam pengaturan ini.
            11. Selanjutnya buka menu [Boot]. Nah, untuk memudahkan penginstalan sistem operasi yang akandilakukan setelah ini, ubahlah polaboot dari PC. Set CD ROM sebagai boot device pertama,
kemudian hard disk sebagai boot device ke dua dan floopy boot device ke tiga, dengan
menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunanya, agar tiap kalibooting, komputer mencari adanya
sistem operasi di CD-ROM dulu, baru kemudian hard disk, danfloopy.
            12. Masukkan CD instalasi Windows XP ke CD-ROMd r ive. Setelah itu, pilih menu [Exit] [Exit
Saving Changes] utk keluar dr BIOS dan menyimpan pengaturan yg anda buat barusan. Selanjutnya
 computer akan restart

Rabu, 25 September 2013

Cara Instalasi Windows XP

Windows XP Professional
Windows XP adalah suatu sistem pengoperasian (operating system) yang paling banyak dipakai sampai saat ini karena selain kemudahan dalam pemakaiannya Windows XP digunakan sebagai standarisasi pembelajaran yang di pakai oleh sekolahan-sekolahan dan perguruan tinggi pada umumnya.

Untuk melakukan penginstalan windows xp diperlukan ketelitian dan kesabaran dalam prosesnya karena memerlukan waktu yang lumayan lama.

Ada beberapa jenis windows xp diantaranya windows xp professional, Home Edition, Media Center Edition, Tablet PC Edition, Starter Edition, Professional x64 Edition, Professional 64-bit Edition For Itanium.

berikut langkah-langkah yang mudah dan lengkap cara menginstal windows xp :

1.
Siapkan CD WINDOWS XP

2.
Siapkan CD DRIVER MOTHERBOARD

3.
Atur bios terlebih dahulu agar prioritas bootingnya dimulai dari CD(DVD)-ROM, caranya:

a.
Masuk ke BIOS dengan menekan tombol Del, atau F1, atau juga F2.
Pilih menu Advanced Settings, kemudian carilah ‘Boot Priority’ atau yang sejenis.

b.
ubah pengaturanya, agar CDROM jadi urutan yang pertama kemungkinan pilihan ini ada 2 jenis

* menu ‘First boot priority’, ‘Second boot priority’ dll: Aturlah ‘First boot priority’ ke ‘CDROM’ dengan menekan tombol PgDn/Pgup (Page Down/Up) atau +/-.
Atur juga ‘Second boot priority’nya ke HDD0/HDD1.
* Jika menunya ‘Boot priority’: atur ke ‘CDROM, C, A’ atau ‘CDROM, A,

C.
dengan menekan tombol PgDn/Up.


Cara paling mudah instal windows xp
(lengkap dengan gambar):

gak usah di utak-atik biosnya. biarin aja bios diload masukin CD WINDOWSnya, lalu Restart komputer, trus tekan-tekan F8 atau F10 atau F11 (boleh dicoba satu-satu) nanti bakal muncul opsi boot selection. pilih aja yg ada 'bau' cd-nya. trus enter. selesai deh...ga pake repot-repot...

4.
Tunggu beberapa saat sampai muncul tulisan "press any key to boot from CD" seperti tampilan Seperti gambar di bawah ini



5. Tekan ENTER atau sembarang tombol, lalu proses instalasi akan mengecek hardware komputer anda, kemudian akan muncul tulisan "windows setup" seperti gambar dibawah ini



6. lalu file-file di dalam cd akan di load ke dalam komputer, kemudian akan muncul tampilan "welcome to setup" seperti gambar dibawah ini



7. Tekan "ENTER" untuk menginstal windows xp, "R" untuk repair system windows yang sebelumnya pernah terinstal, "F3" untuk keluar dari proses instalasi, lalu akan muncul (End User Licese Aggrement) seperti gambar di bawah ini



8. Tekan "F8" kemudian proses instalasi akan mencari dan membaca partisi hardisk anda, kemudian akan muncul semua partisi hardisk anda, seperti gambar di bawah ini



9. Tekan "ENTER" untuk langsung menginstal windows, "C" untuk membuat partisi hardisk anda, kapasitas partisi sesuai dengan kebutuhan anda, dalam satuan MB, selanjutnya jika anda membuat partisi dengan menekan tombol "C", maka akan muncul gambar seperti di bawah ini



10. Kemudian tuliskan kapasitas partisi yang ingin anda buat, seperti terlihat pada gambar diatas, sebagai contoh, misalkan kapasitas hardisk anda 40 GB, lalu anda ingin membagi dua, maka tuliskan 20000,jangan 20, karna partisi satuannya MB, tentunya anda mengerti kan...?? cat" 1GB = 1000 MB

11.
Kenudian tekan "ENTER" maka akan muncul gambar seperti dibawah ini



12. kemudian pilih "format the partition using the NTFS file system (Quick)" atau "format the partition using the NTFS file system (Quick)" lalu tekan "ENTER" maka akan muncul layar sepert gambar di bawah ini



13. Kemudian arahkan pointer pada posisi "unpartitioned space", lalu tekan "C" maka akan muncul gambar seperti gambar sebelumnya, dalam hal ini layar yang akan muncul seperti gambar sebelumnya menunjukan sisa partisi yang telah anda bagi, jika anda cuma membagi 2 partisi saja maka langsung tekan "ENTER" tapi jika anda ingin mempartisi lagi sisa hardisknya maka tinggal di bagi lagi aj, seperti langkah-langkah sebelumnya, mengertikan maksud saya....??
setelah selesai partisi ketika anda menekan "ENTER" seperti yang di jelaskan di atas, maka akan muncul gambar sperti gambar diatas, setelah itu arahkan poiter di posisi C: partition1 [New Raw], tapi biasanya sudah berada di posisi tersebut, maka anda tinggal menekan "ENTER" saja untuk proses instalasi windows, kemudian akan muncul proses format seperti gambar di bawah ini



14. Setelah selesai format, kemudian windows akan ,menyalin file untuk proses instalasi, seperti gambar di bawah ini



15. Setelah proses penyalinan selesai, secara otomatis komputer akan melakukan restart seperti gambar di bawah ini, dalam hal ini untuk mempercepat proses restart, anda bisa langsung menekan "ENTER"



16. Setelah itu akan muncul loading windows seperti gambar di bawah ini



17. selanjutnya proses instalasi windows di mulai 1..2..3...GOoooo muncul layar seperti gambar di bawah ini



18. selanjutnya tinggal menunggu, sambil ngopi jg bisa, biar lebih terinspirasi, eitssss, tp jangan kemana mana dulu, karna selanjutnya akan muncul layar seperti gambar di bawah ini



19. Langsung klik "NEXT" aja BOS...!!! lalu mucul lagi bos layar seperti gambar di bawah ini



20. Isi nama dan organisasinya, terserah BOS aja... lalu tekan "NEXT" kemudian akan muncul layar seperti gambar di bawah ini



21. Masukan serial nombernya, jangan sampe salah ya....!!! kemudian tekan "Next" selanjutnya akan muncul layar administrator, isi aja mau dinamain apa komputernya, terserah deeeehhhhh......
kalau mau pake pasword tinggal di isi juga paswordnya, terserah juga mo apa paswordnya.... lalu tekan "Next" maka muncul layar Date and Time Setting seperti gambar di bawah ini




22. Masukan settingan jam dan tanggal, tentukan juga time zone anda, untuk jakarta : pilih GMT+7 Klik "Next" lagi BOS.... setelah proses instalasi windows delanjutkan, seperti gambar di bawah ini



23. Silahkan Menunggu lumayan lama BOS,.... sampai muncul layar seperti gambar di bawah ini



24. Selanjutnya akan muncul layar work group or computer Domain,seperti gambar di bawah ini



25. jika komputer anda terhubung dengan sebuah domain, maka isikan nama domainnya, tapi jika komputer anda stand alone, maka pilih radio button yang paling atas, lalu tekan "Next"

26. Selanjutnya akan muncul display setting, seperti gambar di bawah ini, klik "OK" aja BOS....!!!



27. Kemudian windows akan mendeteksi tampilan optimal dari PC anda, seperti terlihat pada gambar di bawah ini, Klik "OK" aj BOS...!!!



28. Proses instalasi hampir selesai BOS..... selanjutnya akan muncul loading jendela windows seperti gambar di bawah ini



29. Selanjutnya anda akan dibawa masuk ke dalam windows untuk pertama kalinya seperti terlihat pada gambar di bawah ini, tekan "Next" aj BOS..



30. Selanjutnya akan muncul layar "Help Protect Your PC", seperti gambar di bawah ini, kemudian pilih "Not Right Now" lalu tekan "Next"



31. Kemudian komputer akan mengecek koneksi ke internet, seprti terlihat pada gambar di bawah ini, pilih "Yes" lalu tekan "Next"



32. Kemudian akan muncul pilihan aktivasi windows, seperti gambar di bawah ini, lalu tekan "Next"



33. Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini yang menunjukan pilihan untuk menambah pengguna komputer, Anda bisa memasukkan beberapa pengguna yang akan mengakses komputer Anda, Namun jika satu akun sudah cukup, atau Anda menginstall komputer untuk dipakai bergantian, cukup masukkan satu user kemudian klik "Next"

34. Proses instalasi windows selesai, kemudian akan muncul layar seperti gambar di bawah ini, klik "finish", maka proses instalasi selesai.....



35. Selesailah sudah semua.... kemudian perlahan masuk ke windowsnya seperti telihat pada gambar di bawah ini




36. Kemudian tinggal menginstal CD Driver Motherboad, dan perangkat pendukung lainnya....

Demikianlah langkah-langkah dan cara install windows xp lengkap berikut gambarnya..

"Semoga Bermanfaat"

Merakit Komputer Sendiri (Pengujian)


Setelah selesai melakukan Perakitan, langkah selanjutnya adalah tahap pengujian.

Pengujian

Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:
  1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.
  2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
  3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. Tekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
  4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
  5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem Operasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.

Setelah anda melalui tahapan pegujian, tidak tertutup kemungkinan terjadi masalah yang diakibatkan kesalahan dalam proses perakitan, untuk menangani masalah tersebut baca lebih lanjut Penanganan Masalah

Kamis, 19 September 2013

pengertian BIOS dan fungsinya

BIOS (Basic Input Output System)   

BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System. merupakan suatu software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS tertanam dalam sebuah chip memory (ROM ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang terdapat pada motherboard. Sebuah baterai yang biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan settingan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan.

Fungsi utama BIOS

Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yaitu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.

Cara Kerja BIOS 

Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics Card. Kemudian akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah  semua test komponen berhasil dilakukan, BIOS kemudian akan mencari lokasi booting device dan Sistem Operasi.

MENU-MENU PENGATURAN PADA BIOS

Cara Akses BIOS

Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan tombol tertentu (biasanya tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada saat pertama kali komputer dinyalakan. Akan terdapat tulisan misalnya "Pres F2 to enter setup", maka langsung saja tekan tombol F2 berulang-ulang.

Cara seting atau konfigurasi BIOS ini berbeda-beda tergantung dari vendor pembuatnya, disini saya akan menampilkan menu-menu pada BIOS yang umum kita temui yaitu Phoenix Award BIOS. Menu utama pada BIOS ini adalah :
1.    Standard CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
2.    Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama booting) dapat diset disini.
3.    Advanced Chipset Features
4.    Integrated Peripherals
5.    Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal dimana ini sering digunakan untuk overclocking
6.    PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci, wirelles port pci, HDMI,dll
7.    PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
8.    Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
9.    Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
10.    Set Supervisor Password, memberi kata sandi agar tidak sembarangan user mampu mengubah-ubah settingan BIOS
11.    Set User Password,
12.    Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS lalu keluar.
13.    Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.

KESIMPULAN :

BIOS (Basic Input Output System) merupakan hal yang sangat vital yang dapat membantu kita saat hendak melakukan troubleshooting pada kerusakan komputer. Seperti misalnya :
a.    Kasus komputer mati total ternyata bisa diatasi dengan cara mereset BIOS komputer,
b.    saat hendak melakukan istallasi windows pengaturan first boot harus diatur terlebih dahulu disini.
c.    Melihat spesifikasi perkakas komputer
d.    bahkan saat mengoptimalkan kinerja komputer yang lebih dikenal dengan overclocking.

Shutdown, Hibernate, Stand by, Log Off, Sleep, Restart.

Sedikit pemahaman tentang pengertian Shutdown, Hibernate, Stand by, Log Off, Sleep, Restart – Jika anda hendak mematikan PC,anda akan dihadapkan dengan beberapa tombol pilihan pada desktop,antara lain Hibernate,Restart,Shutdown.Lalu,tahukah anda perbedaan diantara tombol-tombol tersebut? Bagi anda yang kurang tahu,mungkin artikel kali ini dapat membantu anda untuk mengetahui perbedaan tombol-tombol tersebut.
  • Shutdown
Tombol ini berfungsi untuk mematikan komputer secara keseluruhan.Saat kita memilih tombol shutdown,semua komponen komputer (RAM, hardisk, prosesor, dll) akan dinonaktifkan,yaitu diputus aliran listriknya.Pada saat ini memori komputer (RAM) dikosongkan,sehingga jika hendak menghidupkan komputer kembali,butuh waktu cukup lama untuk me-load sistem operasi (misal Windows) kembali ke RAM.Ini terkait dengan pentingnya memori bagi komputer dan cara kerja sistem operasi.
  • Hibernate
Pada tombol hibernate,komponen komputer juga dimatikan secara keseluruhan,sama seperti shutdown.Bedanya,sebelum dimatikan (sebelum mengosongkan RAM),isi dari memori atau RAM tersebut disalin ke harddisk terlebih dahulu,sehingga saat hendak dihidupkan kembali,tidak membutuhkan waktu terlalu lama karena isi RAM sudah ada di harddisk.
Hibernate dapat menyimpan konfigurasi komputer sebelum dimatikan. Jadi jika misalkan Anda membuka banyak aplikasi kemudian meng-hibernate komputer,saat komputer dihidupkan kembali aplikasi-aplikasi itu masih terbuka seperti kondisi semula (tidak perlu takut kehilangan data). Ini berbeda dengan shutdown yang akan menghapus data Anda jika belum sempat disimpan. Cocok jika Anda hendak meninggalkan komputer dalam waktu yang agak lama.
  • Stand by
Pada kondisi stand by,komputer tidak dimatikan secara keseluruhan.Semua komponen komputer mati kecuali memori (RAM). Jadi, semua komponen diputus aliran listriknya kecuali RAM (dan prosesor mungkin).Oleh arena itu,modus stand by masih menggunakan listrik untuk memberi daya pada RAM,berbeda dengan shutdown atau hibernate yang benar-benar mematikan komputer.Untuk menghidupkan komputer kembali dari modus stand by jauh lebih cepat dibandingkan hibernate (bisa dibilang instan),karena isi RAM masih dipertahankan.
Sama seperti hibernate, stand by juga menyimpan konfigurasi komputer sebelum di-stand by. Stand by dapat diibaratkan seperti “pause” saat bermain game. Cocok jika Anda hendak meninggalkan komputer dalam waktu singkat.
Selain ketiga tombol diatas,kita juga akan menemui tombol lainya.Yaitu :
  • Log off
digunakan untuk pergantian pengguna komputer dengan menutup program.
Log-Off – guna log off sebenernya kalau dalam satu komputer ada 2 ato 3 user, jadi ketika kita akan exit windows cukup kita log off user name kita tanpa harus shut down, dan memudahkan pengguna lain untuk Log-In tanpa harus meng start komputer dari awal dan juga mempercepat ketika akan digunakan. dalam keadaan log off sebagian besar komponen komputer dlm keadaan hidup tapi tidak bekerja, dan juga mengirit listrik
jadi kalo cuma satu pengguna saja tidak ada artinya kalo kita log off, karena orang lain bisa menghidupkan komputer tersebut.
  • Sleep
Tombol Sleep dipergunakan untuk membuat komputer tertidur,maksud tertidur disini adalah,windows menyimpan semua aktifitas nya di dalam RAM dan berjalan dengan POWER yang sangat kecil ( listrik yang digunakan sangat sedikit ) dan memungkinkan kembali seperti semula hanya dengan beberapa detik .Hanya saja SLEEP ini hanya bisa berjalan jika masih ada battere,kalau ternyata battere nya mau habis maka komputer akan “Bangun” sendiri dan masuk ke HIBERNATE STATE, yaitu meng-copy semua aktifitas ( memori ) di ram ke dalam HARDDISK.
  • Restart
Tombol ini digunakan untuk mematikan PC dan kemudian menghidupkanya kembali.

Rabu, 18 September 2013

Masalah Harddisk 2


Perbaikan Struktur Data Di Hard Disk Drive
Seperti telh diuraikan dimuka bahwa dalm sebuah hard disk drive sercara logika akan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu partisi, boot sector, FAT, direktori dan data area. Jika terjadi kerusakan pada struktur logika dari hard disk drive tersebut maka banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Mulai dari adanya file yang tidak bisa dibaca sampai pad hard disk drive nya yang tidak bisa dibaca.
Permasalahan Pada Tabel Partisi Hard Disk Drive
Partisi merupakan bagian pada hard disk drive yang menjadi tempat penyimpanan file atau data. Jika terjadi kerusakan pada table partisi, maka terganggu pula seluruh isi dalam hard disk drive tersebut. Apalagi jika partisi pada hard disk drive tersebut hilang, seluruh isi hard disk drive tidak akan bisa dibaca. Bahkan hard disk drive itu sendiri tidak bisa dikenali secara logika. Akibat adanya kerusakan pada table partisi adalah:
1). Komputer tidak bisa boot dari hard disk drive sementara secara fisik hard disk drive tersebut dikenali oleh computer, yaitu dikenalnya setup hard disk tersebut oleh BIOS.
2). Jika boot dari media lain, disket misalnya maka ketika mencoba mengakses hard disk drive tersebut akan tampil pesan invalid media specification atu pesan lain yang menyatkan tidak adany disk drive tersebut.
Untuk memastikanya bisa menggunakan program Bantu FDISK dan pilih menu Display partition information. Jika memang partisi hilang maka FDISK akan menampilkan pasaan bahwa tidak ada partisi pada hard disk drive tersebut. Namun jika saat perikasa dengan FDISK menunjukkan adanya partisi dalam hard disk drive tersebut, maka bisa mencoba memperbaiki kerusakan struktur yang ada dengan menggunakan program bantu yang ada. Misalny adengan menggunakan Norton Disk Doctor atau Scandisk. Seperti ketahui bahwa kedua program Bantu ini akan melakukan pemeriksaan pada struktur logika disk pada saat dijalankan.
Jika hard disk drive menggunakan system operasi yang menggunakan FAT 32 sperti windows 98 misalnya, maka jangan menggunakan program Bantu untuk FAT yang dibawahnya. Misalnya menggunakan Norton Disk Doctor atau Scandisk untuk Ms DOS 6.x. Karena jika hal itu dilakukan, maka setelah proses perbaikan, struktur logika pada hard disk drive tidak akan kembali seperti sedia kala.
Perbaikan FATdan struktur Direktori
Kedua lokasi FAT dan Directori merupakan tempat untuk mencatat informasi file dalam hard disk drive. Keduanya bekerja bersama sama . Direktori berfungsi untuk mencatat nama nama file yang ada didalam disk. Sedangkan FAT akan mencatat seluruh kondisi pada disk. Sebuah file dalam hard disk drive akan dicatat oleh keduanya, yaitu nama file akan dicatat oleh direktori dan lokasi tempat file tersebut dicatat oleh FAT.
Jika terjadi masalah terhadap salah satu atau keduanaya, maka akan terjadi gangguan terhadap pembacaan file pada hard disk drive tersebut. Sebagi contoh, sebuah file yang telah simpan dalam hard disk drive tersebut ternyata belum dicatat oleh directori maka, ketika akan membaca file tersebut dikatakan bahwa file tersebut tidak ada. Atau lokasi tempat file tersebut belum dicatat ole FAT, maka ketika akan membaca file tersebut akan tampil pesan Sector not found yang artinya bahwa data dari file tersebut tidak ada dilokasi yang tercatat pada FAT.
Hal hal tersebut bisa terjadi sebagai akibat dari tidak sempurnanya penulisan informasi dikedua lokasi tersebut. Adapun yang menjadi penyebabnya adalah:
1). Adanya virus pada computer bisa mengacuakan structure file pada direktori atau FAT di hard disk drive, yaitu dengan memberikan informasi yang salah pada kedua lokasi tersebut.
2). Terjadinya kegagalan proses penulissan file. Hal ini bisa terjadi misalnya karena computer tiba tiba mati pada saat proses penulisan file ke hard disk drive belum selesai.
3). Sebab sebab lain akibat proses hapus tulis yang terlalu sering dan cepat pada harddisk drive tersebut. Sehingga proses pembukaan dan penutupan suatu file dalam hard disk drive tidak sempurna. Misalnya dengan adanya file file temporary yang di buat oleh windows selama proses pengolahan suatu file.
Permasalan lain akibat structure tidak sempurnanya FAT dan directory adalah terjadinya cross linked pada file file yang ada di hard disk drive tersebut. Terutama pada hard disk drive yang sering dilakukan proses hapus tulis. Cross linked adalah terjadinya kondisi dimana satu lokasi dalam disk ditempati dua atau lebih file. Misalnya dalam satu sector tertentu terdapat dua bagian file, yaitu file A dan file B. Mak dalam hal ini terjadui cross linked diantara dua file tersebut. Sehingga jika salah satu file tersebut diakses, ada kemungkinan tidak bisa. Karena informasi yang ada pada sector tempat file tersebut berada ternyata berisi informasi dari file lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat terjadi penulisan file kedua, FAT asih mencatat bahwa lokasi tersebut kosong sehingga terjadilah penulisan data ke lokasi tersebut.
Untukmengatsi masalah masalah seputar struktur FAT dan direktori ini, bisa menggunakan program Bantu Norton Disk Doctor atau program untuk scan disk lainnya.Jika terjadi adanya file yang mengalami cross linked, maka ada kemungkinan salah satu file yang menempati lokasi yang sama tersebut akan cacat. Hal ini tergantung pada proses pemisahan file tersebut.
Bad Sector pada Hard Disk Drive
Mungkin sering mendengar istilah bad sector. Namun apa yang sebenarnya yang dimaksud dengan bad sector? Bad sector adalah suatu lokasi pada disk (hard disk drive atau disket) yang tidak bisa digunakan karena dinyatakan rusak atau bad. Kerusakan ini bisa berupa kerusakan secara fisik atau secara logika. Kerusakan Fisik berupa rusaknya fisik suatu lokasi dalam disk. Sedangkan kerusakan secara logika pada dasarnya tidak terjadi kerusakan pada fisik dari disk tersebut. Namun karena suatu hal, misalnya virus, maka lokasi tersebut di catat oleh FAT sebagai lokasi yang rusak atau bad.
Untuk mengetahui lokasi bad sector tersebut, bisa mengunakan program Bantu yang menyedfiakan fasilitas pemeriksaan area disk (surface scan) seperti Norton disk Doctor and scan disk. Progam Bantu tersebut sekaligus menunjukkan lokasi-lokasi yang dinyatakan bad, sehingga tidak terjadi upaya penulisan dan pembacaan ke lokasi tersebut selanjutnya. Jika terjadi upaya pembacaan ke lokasi tersebut maka ada kemungkinan komputer mengalami masalah berupa terjadinya hang.
Berbeda dengan kerusakan fisik (bad sector secara fisik), maka kerusakan logika (bad sector secara logika) akan hilang pada saat terjadi pemformatan pada disk tersebut. Jika terjadi kondisi dimana terbaca adanya banyak bad sector pada hard disk drive, cobalah format ulang hard disk drive tersebut. Tentu saja lakukan bacup terhadap isi hard disk drive terlebih dulu.maka setelah proses pemformatan selesai, seluruh bad sector yang tidak dikarenakan kerusakan fisik akan hilang dengan sendirinya .

Masalah Harddisk 1


Perbaikan Hard Disk Drive
Kerusakan pada salah satu media ini akan cukup mengganggu kerja, apalagi jika kerusakan tersebut ada pada hard disk drive. Kerusakan-kerusakan pada hard disk drive dan penanganannya antara lain diuraikan pada bagian berikut.
Hard Disk Drive Tidak Dikenal
Pada saat menghidupkan komputer dan menunggu proses boot, ternyata proses boot begitu lama dan kemudian muncul pesan “ HDD Controller Failure” dan komputer tidak bisa melanjutkan proses boot sampai ke sistem operasi. Jika kondisi ini yang dialami, ada beberapa kemungkinan .
1). Yang pertama adalah setup tipe hard disk drive pada BIOS berubah.
2). Kemungkinan yang kedua hard disk drive yang rusak,
3). dan yang ketiga adalah IDE controller sebagai kontroller hard disk drive pada main boar yang rusak.
Jika menemui kondisi seperti diatas, bisa mencoba menganalisa dan menangani masalah tersebut dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1). Setelah tampil pesan di atas, tekan tombol Del atau konfigurasi tombol yang lain sesuai dengan main board untuk masuk ke menu setup BIOS dan CMOS Setup
2). Dari menu utama CMOS Setup, Pilih menu Strd CMOS Setup.
3). Pada tampilan utama CMOS Setup perhatikan isi field-field tipe hard disk yang ada.apakah isi dari field tersebut berubah atau tidak sesuai dengan hard disk drive. Jika demikian, sesuaikan isi hard disk drive tersebut dengan hard disk drive bisa mengganti isi field tersebut dengan Auto agar spesifikasi hard disk drive dideteksi oleh BIOS pada saat boot . atau bisa menggunakan fasilitas “IDE Auto Detektion “ untuk mendeteksi dan mengisi field tersebut dengan user type yang sesuai.
4). Setelah setup disesuaikan, selanjutnya bisa me-restart komputer. Jika permasalahan proses boot berjalan lancar, berarti masalah telah teratasi.
5). Namun jika pesan diatas masih tetap tampil, cobalah periksa hubungan kabel-kabel (kabel data dan power) pada hard disk drive.
6). Apabila langkah diatas masih belum menyelesaikan masalah, cobalah pindah koneksi kabel data hard disk drive ke konektor IDE controller lainnya (secondary), dan kemudian gunakan fasilitas IDE Auto Detektion untuk mendeteksi keberadaan hard disk drive. Apabila hard disk drive terdeteksi berarti IDE controller primer yang rusak.
7). Jika hard disk drive belum dikenali, perhatikan apakah CD Rom drive dikenali oleh komputer. Jika CD Rom drive bisa dikenali maka berarti hard disk drive yang rusak. Sedangkan jika CD Rom juga tidak bisa dikenali, maka berarti IDE controller yang rusak. Untuk memastikan hal ini, jika bisa mencoba hard disk drive pada komputer lain.
8). Untuk mengatasi IDE controller yang rusak, gantilah IDE controller tersebut.
Pada komputer-komputer lama kontroler ini menjadi satu dengan multi I/O Card. namun pada komputer baru, kontroler ini sudah tersedia on-board pada Mainboard nya . Untuk mengganti multi I/O card, tinggal melepas kartu yang lama dan mengganti dengan yang baru. Sedangkan jika kontrolar on board, bisa memasang multi I/O card pada pada komputer dan men-disable kontroler yang ada pada main board. Untuk men-disable ini, bisa mengatur setup BIOS pada main board. Yaitu pada chipset Features Setup dan field yang di disable adalah Onboard PCI IDE. Atau pada beberapa tipe main board, adalah pada field On-Chip(onboard) HDD (IDE) controller.
Komputer Tidak Bisa Boot dari Hard Disk Drive
Pada komputer yang telah dilengkapi dengan hard disk drive, system operasi diinstal pada hard disk drive tersebut. Sehingga untuk booting pun dilakukan melalui hard disk drive tersebut. Suatu saat, akan mengalami kondisi dimana pada saat komputer dihidupkan ternyata komputer tidak bisa booting dari hard disk drive.
Untuk mengatasi masalah seperti ini, maka perhatikan pesan yang tampil pada layar monitor. Selanjutnya bisa menempuh langkah-langkah seperti berikut, sesuai dengan pesan yang diberikan.
HDD Controller Failure
Jika pesan yng tampil adalah “HDD Controller Failure”, maka bisa mencoba langkah-langkah seperti pada sub bahasan dimuka.
Missing Operating System
Bila pesan yang tampil adalah “Missing Operating system”, ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu:
1). Tipe hard disk drive pada setup BIOS berubah atau berbeda dengan tipe hard disk drive yang sebenarmya.
2). Hard disk drive kehilangan system operasi. Misalnya, terformat atau sebab yang lain.
Untuk mengatasi hal ini, bisa menempuhlangkah-langkah sebagai berikut:
1). Bukalah menu setup CMOS, pada Strd CMOS Setup.
2). Perhatikan apakah tipe dan spesifikasi hard disk drive yang tercantum sesuai dengan hard disk drive yang terpasang. Jika tidak sesuai maka bisa menyesuaikan dengan mengisikan spesifikasi yng sesuai. Atau bisa bisa mengubah tipe hard disk drive ke tipe Auto. Atau bisa menggunakan fasilitas IDE Auto Detection untuk mendeteksi spesifikasi yang sebenarnya.
3). Setelah tipe sudah disesuaikan, cobalah untuk melakukan boot dari hard disk drive tersebut.
4). Jika setelah langkah diatas ternyata Hard disk drive masih belum bisa boot, atau pada saat memeriksa spesifikasi hard disk drive, spesifikasi yang tercantum pada setup CMOS sesuai dengan tipe hard disk drive yang terpasang, maka bisa melanjutkan ke langkah berikut (no. 5).
5). Ubahlah setup BIOS untuk membuat komputer boot dari floppy disk drive.
6). Siapkan sebuah disket bootable yang dilengkapi dengan file-file FDISK.EXE dan SYS.COM yang sesuai dengan system operasi yang sesuai dengan system operasi pada hard disk drive. Jika mengunakan system operasi Windows 9x, akan lebih baik jika mempersiapkan Start Up Disk yang dibuat pada saat melakukan instalasi system operasi tersebut. Karena pada StartUp Disk telah tersedia kedua file yang dibutuhkan tersebut dan disket ini memiliki system operasi yang sesuai dengan hard disk drive.
7). Selanjutnya , booting – lah komputer dengan menggunakan disket bootable atau Start Up Disk tersebut .
8). Setelah proses boot selesai dan pada layer monitor tampil DOS prompt atau A>, cobalah pindah ke drive C: yang merupakan logical drive dari hard disk Drive, yaitu dengan mengetikan perintah C: dikuti dengan menekan tombol ENTER.
9). Perghatikan apakah drive C tersebut nasih dikenali berikut isinya. Untuk mengetahui hal itu, cobalah melakukan akses terhadap drive tersebut .Misalnya dengan mengetikan perintah DIR untuk melihat isi dari drive tersebut. Perhatikan apakah file system pada drive tersebut masih ada dan masih sesuai ukuranya. File system pada drive tersebut adalah file-file COMMAND.COM ,IO > SYS dan MSDOS.SYS. Serta pada system operasi Windows 9x adalah file WIN.COM pada directori Windows
10). Jika drive C: sudah tidak bisa diakses, misalnya tampil pesan “Invalid drive Spesifikation” maka ada kemungkinan bahwa hard disk drive kehilangan partisi (partition table) sehingga akan kehilangan logical drive secara otomatis berikut isi dari drive tersebut. Pada kondisi ini, bisa dikatakan bahwa tidak mempunyai pilihan lain membuat partisi ulang dan menginstal ulang seluruh isi dari hard disk drive tersebut.
11). Sebelum memutuskan untuk mempartisi ulang dan menginstal ulang hard disk drive tersebut benar-benar sudah tidak ada.untuk itu bisa menggunakan program Bantu FDISK.EXE, yaitu dengan menjalankan program Bantu tersebut dari promt A>. kemudian dari menu FDISK yang ditampilkan pilih menu “Display partition information”. Jika tabel informasi masih ada, maka tidak perlu mempatisi ulang hard disk drive tersebut
12). Sedangkan jika pada langkah ke-9 ternyata drive C: masih bisa diakses, maka ada kemunkinan boot record pada boot sector dari drive tersebut rusak atau cacat . Untuk itu, bisa mencoba memperbaikinya dengan menggunakan program bantu FDISK.EXE, yaitu dengan mengetikkan perintah :
A>FDISK/MBR
Paramenter /MBR (make boot record) pada perintah diatas berfungsi untuk memperbaiki boot record pada drive tersebut. Kemudian restart lah komputer tersebut
13). Jika langkah diatas belum berhasil, bisa mencoba boot dari disket dan setelah menggunakan program bantu FDISK.EXE (dengan FDISK/ MBR) untuk memperbaiki boot record.gunakan program bantu SYS.COM untuk memperbaiki sistem boot pada drive tersebut,yaitu dengan mengtikan perintah:
A>SYS C:
14). Disamping kedua program bantu diatas, perlu pertimbangkan penggunaan program bantu anti virus untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan virus yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut.
BAD or MISSING COMAND Interpreter
Pesan ini akan muncul apabila terdapat masalah dengan file COMMAND .COM pada drive boot , dalam hal ini drive C:dari hard disk drive .Masalah tersebut bisa berupa hilang atau cacatnya file tersebut. File tersebut bisa hilang karena proses penghapusan yang tidak disengaja atau sebab lain. Sedang cacatnya file tersebut bisa disebabkan karena virus atau rusaknya sector tempat file terseut berada .
Untuk mengatasi masalah ini, bisa boot dari disket bootable yang sesuai dengan versi sistem operasi pada hard disk drive.bisa menggunakan StarUp Disk dari versi yang sesuai. Kemudian copy-kan file COMMAND.COM dari disket ke drive C:atau ke hard disk drive. Bisa menggunakan program bantu SYS.COM untuk mentransfer sistem file dari disket ke drive C(hard disk drive).
Sedangkan untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan virus dan menghapus virus yang mungkin menjadi penyebab terjadinya hal tersebut, gunakan program bantu anti virus. Karena seringkali file COMMAND.COM yang digunakan untuk boot rusak karena virus.
Tidak Bisa Melakukan Penulisan Ke Hard Disk Drive
Mungkin suatu saat akan mengalami akan menyimpan suatu file atau data yang sedang olah ke hard disk drive ternyata tidak bisa. Pada layar monitor tampil pesan bahwa hard disk drive full.
1). Hard disk drive memang benar-benar penuh atau ukuran file yang buka lebih besar dari sisa kapasitas hard disk drive yang belum dipakai. Untuk mengatasi masalah ini tidak ada jalan lain kecuali menghapus sebagian isi dari hard disk drive. Untuk mengatasi sementara pada saat sedang bekerja, bisa mencoba menyimpan file tersebut ke floopy disk (disket) terlebih dahulu.
2). Hard disk drive memiliki sisa kapasitas yang terlalu kecil. Sebagaimana telah disinggung dimuka, bahwa pada sistem operasi Windows untuk menambah kapasitas memori (ram) digunakan sebagian kapasitas hard disk drive sebagai virtual memori. biasa nya virtual memori ini akan berubah ubah sesuai kebutuhan dan sisa dari kapasitas hard disk drive. Jika kapasitas pada hard disk drive terlalu kecil, maka ada kemungkinan Windows akan berebut sisa kapasitas hard disk drive yang benar-benar tidak terpakai menjadi terlalu kecil untuk menyimpan data atau suatu file yang sedang dibuka .Jika ini yang terjadi, maka akan menemui pesan bahwa hard disk drive penuh .Untuk menyimpan data ,harus menghapus sebagian isi dari hard disk drive.
3). Hard disk drive terserang virus. Untuk mendeteksi keberadaan virus dan membersihkan virus tersebut, bisa menggunakan program anti virus yang ada. Setelah sebelumnya melakukan boot dengan menggunakan disket bootable yang bersih (bebas virus).langkah boot dengan disket yang bersih ini merupakan langkah penting,karena jika virus yang menyerang hard disk drive adalah virus boot sector, maka ada kemungkinan hard disk drive tidak bisa dbersihkan ika tetap boot dari hard disk drive .Karena pada saat boot,maka program virus akan dimuat di memori komputer.
4). Kesalahan konfigurasi sistem operasi . Pada beberapa sistim aplikasi ,terutama yang berjalan pada sistem operasi DO

Memahami Firewall

Memahami Firewall

Firewall kita gunakan untuk membatasi akses antara dua jaringan yang saling terhubung, yaitu jaringan internal dengan internet. Firewall diletakkan di antara kedua jaringan tersebut, sehingga semua informasi yang keluar maupun yagn masuk harus melewati firewall.
Tujuan utama firewall adalah menjaga agar akses internal maupun eksternal dari orang yang tidak berwenang atau tidak mempunyai akses tidak dapat dilakukan. Firewall merupakan suatu cara yang efektif untuk melindungi jaringan dari ancaman gangguan lewat internet. Selain itu, firewall dalam jaringan computer membatasi dan menjaga kerusakan pada satu bagian jaringan agar tidak menyebar ke bagian lain dalam jaringan.

Beberapa tugas firewall antara lain :

Melakukan Filtering

Yaitu mengharuskan semua traffic yang ada untuk dilewatkan melalui firewall bagi semua proses pemberian dan pemanfaatan layanan informasi. Jadi semua aliran paket data dari dan menuju firewall, diseleksi berdasarkan nomor IP address, alamat port, maupun arahnya.

Mengimplementasikan Kebijakan Security

Dalam suatu jaringan, firewall harus dapat mengetahui siapa saja yang boleh masuk atau mengakses sistem. Apabila akses tersebut tidak diperbolehkan, maka firewall harus berupaya menggagalkan akses tersebut sesuai dengan kebijakan security yang telah diberikan.

Sebagai Alat Perekam

Firewall juga harus dapat mencatat atau merekam semua informasi atau peristiwa-peristiwa mencurigakan yang telah masuk ataupun keluar melaluinya. Hal ini dapat memperingatkan administrator terhadap usaha-usaha apa saja yang dapat membahayakan sistem tersebut.